Yogyakarta, Beritasatu.com – Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, memberikan kuliah umum bertema “Dari Value ke Reputasi: Peran Public Relations dalam Membangun Branding yang Berkelanjutan di Era Industri Modern” di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Seminar FISIP, Gedung Agus Salim, Kampus II UPN “Veteran” Yogyakarta.
Hadir sebagai dosen tamu, Irwan Hidayat membagikan pengalaman panjangnya dalam membangun bisnis jamu tradisional menjadi industri besar berbasis ilmiah. Ia menceritakan bagaimana pada awal merintis usaha, perkembangan Sido Muncul berjalan lambat hingga akhirnya ia memutuskan meniru sistem kerja pabrik farmasi modern yang mengedepankan riset dan uji ilmiah.
“Sido Muncul melakukan uji klinis, mulai dari uji toksisitas dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan hasilnya dinyatakan aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang,” ujar Irwan.
Tak berhenti di situ, ia juga menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang untuk melakukan uji khasiat produk Tolak Angin.
“Dalam dunia kedokteran tidak ada istilah ‘masuk angin’. Itu merupakan indikator turunnya daya tahan tubuh. Tolak Angin terbukti dapat meningkatkan jumlah white blood cell,” jelasnya.
Tak berhenti di situ, ia juga menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang untuk melakukan uji khasiat produk Tolak Angin.
“Dalam dunia kedokteran tidak ada istilah ‘masuk angin’. Itu merupakan indikator turunnya daya tahan tubuh. Tolak Angin terbukti dapat meningkatkan jumlah white blood cell,” jelasnya.

Lebih dari sekadar strategi bisnis atau pemasaran, dalam kuliah umum ini, Irwan turut menyoroti dua rahmat Tuhan yang harus disadari manusia: intelegensia dan akal budi.
"Rahmat Tuhan yang pertama adalah intelegensia kepada manusia itu, yang kedua akal budi. Akal budi ini sesuatu yang membuat semuanya jadi sempurna," ujar Irwan.
Menurutnya, akal budi memiliki hukum yang sangat sederhana, universal, dan tidak memerlukan pendidikan formal untuk dipelajari.
"Berbuatlah kepada orang lain seperti engkau ingin orang lain berbuat kepadamu,” lanjutnya.
Filosofi ini menjadi inti dari komunikasi yang efektif dan pembangunan merek berkelanjutan. Irwan menegaskan, komunikasi yang baik harus dilandasi kejujuran dan kerja nyata.
“Komunikasi yang baik itu kerja nyata. Komunikasi yang baik harus dilandasi kejujuran. Kalau tidak jujur ya salah, jadi harus dilandasi kejujuran dan kerja nyata,” tegasnya.
Terkait strategi membangun merek di era digital, Irwan menilai viralitas memang penting, namun bukan satu-satunya faktor utama.
“Kalau viralitas itu zaman dulu namanya awareness. Ya, viral itu penting, tapi setelah awareness didapat, yang sama nilainya dan harus melekat adalah value dari produk tersebut,” ungkapnya.
Irwan juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UPN “Veteran” Yogyakarta karena kembali diberi kesempatan berbagi pengalaman setelah terakhir kali hadir pada tahun 2009.
“Saya berterima kasih kepada UPN karena diberi kesempatan berbicara di depan para mahasiswa. Saya ini menularkan pengalaman saya di UPN, dan saya berharap pengalaman saya dapat bermanfaat bagi masa depan mereka dalam menghadapi kehidupan,” tutur Irwan.
Dekan FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta, Dr. Susanta, M.Si. menyambut baik kehadiran Irwan Hidayat dalam kegiatan kuliah umum tersebut.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Pak Irwan telah membeberkan kesuksesannya, bukan hanya dalam memimpin perusahaan tetapi juga dalam kehidupan. Semua itu bersandar pada value, yakni seseorang harus melakukan sesuatu sebagaimana ia ingin diperlakukan. Ini selaras dengan kultur kita, siapa yang menanam akan menuai,” ujar Susanta.
Menurut Susanta, value yang disampaikan Irwan selaras dengan kehidupan dirinya sebagai seorang muslim di mana jika seseorang melakukan kebaikan, maka kebaikan yang ditebar akan kembali kepada orang tersebut.
"Saya pikir ini sesuatu yang sangat luar biasa, dan saya berharap ini bisa menjadi ilham bagi para mahasiswa yang merupakan generasi yang akan datang untuk bisa sukses, untuk bisa memberikan kesuksesan kepada orang lain," ujarnya.
Koordinator Program Studi Hubungan Masyarakat Fisip UPN “Veteran” Yogyakarta, Dra. Siti Fatonah, M.Si. berharap para mahasiswa bisa menjadi seorang sarjana yang tidak hanya cerdas, namun santun dan berakal budi baik.
"Ini bagian dari soft skill supaya tidak hanya orang cerdas saja tetapi cerdas dalam hati dan cerdas pikir. Harapan kami mereka akan menjadi sarjana yang cerdas dan santun serta berakal budi baik. Jadi setiap langkah mereka itu selalu disertai dengan nurani bagaimana dia mampu berbuat-baik, sehingga ada tagline ketika orang bahagia oleh saya maka itu adalah kebahagiaan yang luar biasa maka itu bagian dari akal budi tadi," ujar Siti Fatonah.
Sementara itu, salah satu peserta kuliah umum yang juga merupakan mahasiswa Prodi Hubungan Masyarakat FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta, Sella Valentina, mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari kuliah umum tersebut.
“Acaranya seru dan bermanfaat. Yang saya dapat itu bahwa pendidikan bukan melulu soal mencari pekerjaan. Selain itu, bisa cari relasi, teman, dan kita bisa menjadi apa yang tidak ada, itu menjadi ada,” kata Sella.
Melalui kuliah umum ini, Irwan Hidayat menegaskan pentingnya nilai (value), kejujuran, dan integritas dalam membangun reputasi dan merek yang berkelanjutan, sejalan dengan semangat industri modern yang semakin kompetitif dan berbasis kepercayaan publik.
Sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/2934781/berikan-kuliah-umum-di-upn-veteran-yogya-direktur-sido-muncul-ungkap-strategi-bangun-branding-yang-berkelanjutan#goog_rewarded